Me And My Fairytale Land

Me And My Fairytale Land

 
Hargai apa yang kamu miliki saat ini..
Yah.. Itu yang kupelajari saat ini.. Ngefek banget... membuatku ingin DIAM saja.. Diam dan mengenang semuanya.. menyesali kesalahan demi kesalahn dalam setiap langkahku... Untuk menangispun rasanya sudah bosan...

Bahkan aku benar-benar tidak ingin terbang lagi...

Awalnya, kuharapkan seseorang datang membawa kendaraan untukku karena aku tak ingin kakiku lecet sedikitpun. Yah, sebut saja Kereta Kencana.. seperti Lagunya Radja tuh..

“Cinderella pun tiba, dengan kereta kencana, sepatu kaca hiasi kakinya...”

Yah.. seseorang datang menawarkannya untukku.. tapi ternyata tak selamanya kereta kencana dan sepatu kaca itu ada... Tepat pukul 00.00 am, aku harus segera berlari karena sebentar lagi Kereta Kencana itu akan kembali ke wujudnya.. Menjadi sebuah labu yang tergeletak. Aku sadar, tidak selamanya aku bisa berada disini.

Hingga suatu malam, seseorang kembali mengetuk. Mengetuk ruang yang tak berpintu. “HEART”

Entah darimana dia dapatkan pintu ajaib Doraemon sehingga dia bisa membuka dan menjejali bagian demi bagian hatiku... Perlahan mengajakku menuju Istananya dan menempatkanku di atas Singgasana mewahnya.. Akupun bak Princess seketika itu juga... berbagai tanyapun terlontar, apa kamu bahagia dengan segala kemewahan ini??? Rasanya tak perlu dipertanyakan lagi.. Aku bahkan tak pernah berhenti tersenyum.. kalian bisa lihat dari binar mataku...
Tidak hanya berhenti di singgasananya saja.. Aku bukan Princess yang terkungkung dalam sangkar emas.. perlahan, Sang Pangeran mengajakku terbang bahkan menjadi sayapku.. Mengitari Istananya.. Melihat dunia Luar yang tak kukenali sebelumnya.. Indah dan bahkan sangat Indah untuk sekedar mengaguminya... Menikmati birunya langit, putihnya awan hingga pekatnya malam... Tanpa kusadari, terlalu jauh membawaku terbang.. Hingga dia kelelahan. Layaknya seorang Princess,, aku tak bisa melakukan sesuatu untuk membelai dan merengkuh sayapku yang kesakitan... Mungkinkah sayapku patah?? Sakit.. Jadilah aku seorang Princess yang doyan nangis...
Entah berapa lama tak kutemukan seorang Tabibpun yang mampu mengobatinya.. Bahkan kucari diberbagai belahan negeri 1001 malam ini. Hingga beberapa Peri menyapa dan mengigatkanku, bahwa mencari Tabib itu tak ada gunanya, karena obat itu ada dalam diriku.. Dia letakkan ketika menjejali hatiku melalui pintu Doraemonnya.
Ah,, sepertinya terlambat bagiku melakukannya... Aku bahkan menjadi Princess penuh keluhan... mengadukan ini itu untuk menutupi kesalku pada diriku.. tak henti merutuki diriku yang tak bisa melakukannya...
Hingga pada akhirnya kuputuskan untuk tidak terbang lagi... Salah bagiku menunggu seseorang membawakan Kereta Kencana dan Sepatu Kaca itu... Salah bagiku menduduki Singgasana megah dan memiliki sayap yang tak mampu kubelai...

Aku hanya ingin berjalan dan berjalan,, membawa gelar Princess yang dia berikan padaku... aku ingin berjalan saja.. hingga kutemukan “dia” yang ingin menemaniku berjalan.. Memberikan sandaran ketika ku lelah... dan menjadi Pangeran Berkuda Ungu untukku..